Friday, 03 October 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Trump Kenakan Tarif Furnitur & Truk Berat
Friday, 26 September 2025 07:23 WIB | GLOBAL ECONOMIC |Ekonomi Global

Presiden Donald Trump mengumumkan pada hari Kamis bahwa mulai 1 Oktober, AS akan mengenakan tarif impor baru: 50% untuk lemari dapur dan meja rias kamar mandi, 30% untuk furnitur berlapis kain, dan 25% untuk truk berat. Ia menyatakan di media sosial bahwa produsen asing "membanjiri Amerika Serikat" dengan produk-produk ini, yang mendorong perlunya tarif "demi Keamanan Nasional dan alasan lainnya."

Trump menekankan bahwa truk berat dan suku cadang buatan luar negeri merugikan produsen dalam negeri, dan menganggap langkah tersebut sebagai langkah perlindungan bagi industri Amerika. (azf)

Sumber: Trading Economics

RELATED NEWS
Shutdown AS Dimulai, Politik Washington Memanas...
Wednesday, 1 October 2025 13:02 WIB

Pemerintah AS menutup sebagian besar operasinya pada hari Rabu(1/10) karena perpecahan partisan yang mendalam menghalangi Kongres dan Gedung Putih mencapai kesepakatan pendanaan. Hal ini memicu apa ya...

Netanyahu Setuju Rencana Gaza Trump, Hamas Masih Tanda Tanya...
Tuesday, 30 September 2025 17:18 WIB

Presiden Donald Trump berhasil mendapatkan dukungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin untuk proposal perdamaian yang disponsori AS guna mengakhiri perang yang telah berlangsung...

Trump Tetapkan Tarif Baru untuk Obat, Truk, dan Furnitur...
Friday, 26 September 2025 23:28 WIB

Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis mengumumkan tarif impor baru yang luas, termasuk bea masuk 100% untuk obat-obatan bermerek dan pungutan 25% untuk truk berat, yang memicu ketidakpastian perdag...

Deal TikTok AS Siap Jalan, Tinggal Restu Beijing...
Friday, 26 September 2025 07:28 WIB

Presiden Donald Trump pada hari Kamis menandatangani perintah eksekutif yang menyetujui kesepakatan untuk mempertahankan operasional TikTok di AS. Wakil Presiden JD Vance mengatakan nilai bisnis terse...

China Isyaratkan Beli Kedelai AS Jika Tarif Dihapus...
Friday, 26 September 2025 07:12 WIB

Tiongkok akan membeli kedelai AS jika Amerika Serikat menghapus apa yang disebutnya "tarif yang tidak masuk akal" dan menciptakan kondisi yang mendukung perdagangan bilateral, ujar seorang juru bicara...

LATEST NEWS
Emas Naik, Shutdown AS Jadi Pemicu

Emas menguat tipis pada awal perdagangan Asia, ditopang oleh risiko bahwa penutupan pemerintah AS dapat melemahkan ekonomi, yang berpotensi mendorong pemangkasan suku bunga The Fed lebih lanjut yang akan memperkuat daya tarik logam mulia tanpa...

Oil Menuju Rugi Mingguan, Mata ke OPEC+

Harga minyak berada di jalur penurunan mingguan terbesar sejak akhir Juni, menjelang pertemuan OPEC+ yang diperkirakan akan mengakibatkan kembalinya lebih banyak barel minyak yang menganggur, memperburuk kekhawatiran seputar kelebihan...

AUD Menunggu Katalis: RBA vs Shutdown AS

Dolar Australia (AUD) bergerak hati-hati seiring pasar menimbang efek shutdown pemerintah AS yang menunda rilis data makro penting dan mengaburkan visibilitas jelang keputusan The Fed. Minimnya data membuat pelaku pasar kembali mengandalkan sinyal...

POPULAR NEWS
PMI Manufaktur ISM AS Sedikit Meningkat di Bulan September
Wednesday, 1 October 2025 21:21 WIB

Data dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa PMI Manufaktur AS naik tipis menjadi 49,1 pada bulan September, dari 48,7 di bulan...

Asia Bergerak Campuran di Tengah Risiko Shutdown
Wednesday, 1 October 2025 07:33 WIB

Pasar Asia-Pasifik dibuka beragam pada hari Rabu(1/10), menyusul penguatan di Wall Street menjelang potensi penutupan pemerintah AS karena para...

RBA Tahan Suku Bunga di 3,60%
Tuesday, 30 September 2025 11:38 WIB

Dalam sebuah pernyataan setelah rapat kebijakan bulan September, Bank Sentral Australia (RBA) menyatakan: "Dengan tanda-tanda pemulihan permintaan...

Saham Eropa Tertahan, Sektor Kesehatan Jadi Penopang
Wednesday, 1 October 2025 14:38 WIB

Saham Eropa stagnan pada hari Rabu(1/10), dengan penguatan saham-saham sektor kesehatan yang signifikan mengimbangi penurunan di pasar yang lebih...